Seseorang yang melaksanakan aqiqah boleh memakan daging sembelihannya memberi makan dengan daging tersebut bersedekah kepada fakir miskin atau menghadiahkan kepada teman-temannya atau sanak kerabatnya Akan tetapi lebih utama kalau diamalkannya semua. Karena dengan demikian akan membuat senang teman-temannya yang ikut menikmati, berbuat baik kepada fakir miskin dan akan membuat saling cinta sesama teman.
Memasak daging aqiqah sebelum dibagikan termasuk sunnah. Yang demikian itu karena jika dagingnya sudah dimasak maka orang-orang yang diberi tidak repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan serta syukur terhadap nikmat tersebut. Kesepakatan para ulama, boleh menghancurkan tulangnya. Seperti ditegaskan Imam Malik dalam Muwatha'nya (2/502/Abdul Baqi) karena menjadi kebiasaan disamping ada kebaikannya juga, yaitu bisa diambil manfaat dari sumsum tersebut kemudian dimakan.
Aqiqah merupakan salah satu bentuk ibadah (taqarrub) kepada Allah Azza wa ialla maka harus sesuai dengan tuntunan syariat secara penuh dan yang lebih utama dan lebih dekat dengan Allah yaitu tidak menjual daging aqiqah sedikitpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar